Tutup Usia, Ini Sosok Direktur Wismilak (WIIM) Warsianto

Berita38 Dilihat

Jakarta, CNBC Indonesia – Direktur PT Wismilak Inti Makmur Tbk. (WIIM) Warsianto telah tutup usia pada tanggal 30 September 2023. Kabar duka tersebut disampaikan melalui keterbukaam informasi Bursa Efek Indonesia (BEI).

“Bersama ini kami sampaikan bahwa Bapak Warsianto yang menjabat sebagai Direktur Perseroan, telah meninggal dunia pada hari Sabtu, 30 September 2023,” tulis manajemen, dikutip Rabu (4/10).

Warsianto ternyata merupakan sosok di balik merek rokok Low Tar Low Nicotine (LTLN). Mengutip buku Launching for Marketer and Entrepreneur yang ditulis Simon Jonatan, dan diterbitkan PT Gramedia Pustaka Utama pada 2007, Ia lahir di kota Semarang, 18 Oktober 1955 itu menempuh pendidikan di jurusan Teknologi dan Mekanisasi Pertanian di IPB pada 1975-1979.

Setelah lulus dari IPB, Wasianto mengikuti management trainee British American Tobacco (BAT) di Bali untuk bercocok tanam tembakau. Saat Ia mengawali karir sebagai Tobacco Buying Officer dengan tugas tambahan membina petani.

Kemudian, Ia dipindahkan ke Lombok, dan ditempatkan ke pabrik BAT di Kobong, Kaligawe Semarang. Kala itu, BAT memiliki dua pabrik di Semarang dan Cirebon. Namun pusat peracikan tembakau atau lazim disebut tobacco blender hanya berlokasi di Semarang.

Sehingga, di kota Semarang ilmu peracikan tembakau diasah Warsianto. Sekitar 1987, Sampoerna mencari eksekutif untuk pengembangan produk baru mereka.

Saat itu Putera Sampoerna baru kembali dari Amerika Serikat pada Oktober 1987 dan membutuhkan orang-orang yang berpengalaman dan kompeten dalam bidang tembakau. Setelah berkarier selama 9 tahun di BAT, Warsianto mengaku tertarik bergabung dengan Sampoerna dikarenakan di BAT tak mungkin dikembangkan produk berbahan baku sigaret, tetapi Sampoerna bersedia mengembangkannya.

Baca Juga  Update Terbaru Pembaruan Krisis Kemanusiaan

Di Sampoerna, Warsianto menjabat sebagai Head of New Product Development pada usianya yang masih 33 tahun. Ia pun akhirnya melihat celah pasar yang tidak diisi oleh rokok kretek ataupun rokok putih.

Kemudian Warsianto mulai mengembangkan produk baru yang mampu memenuhi kebutuhan konsumen dan keinginan konsumen. Pertama, rokok yang dari segi citra atau penampilan setara rokok putih.

Kedua, rokok dengan kadar tar atau nikotin yang lebih rendah sehingga seimbang. Pada 5 September 1996, Star Mild meluncur ke pasar. Produk ini dibanderol lebih murah dan ditujukan untuk kelas menengah. Warsianto yang memimpin lahirnya produk ini.

Sebagai pembanding, produk HM Sampoerna seperti A Mild memiliki kandungan kadar nikotin 14mg dan 1,0 mg sehingga berani dipasarkan dengan kampanye “How low can you go?” sedangkan kadar Star Mild lebih rendah lagi, yakni 12mg dan 0,9 mg.

Sehingga, Star Mild mencur perhatian pasar dengan kampanye “lower than the low” Berkat produk Star Mild, Nama Warsianto dikenal di lingkaran pengusaha rokok.

Warsianto selanjutnya berkarir di PT Betoel Prima, PT Nojorono, dan melabuhkan karir terakhirnya di PT Wismilak Inti Makmur Tbk.

Warsianto menjabat direktur WIIM sejak 2022 berdasarkan keputusan RUPSLB tanggal 12 Desember 2022.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Bank Sinarmas Angkat Dua Direktur Baru

(fsd/fsd)


Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *