Kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Umar Hasibuan, mengomentari pernyataan Bakal calon presiden dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) Prabowo Subianto yang meminta Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar untuk tidak meninggalkan koalisi tersebut.
Umar menyayangkan pernyataan tersebut karena tidak sesuai dengan sikap Prabow yang masih menunggu usulan bakal calon wakil presiden arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Tapi tetap saja gak berani bersikap dan masih nunggu wangsit cawapres pilihan jokowi,” ujar Umar, dikutip Suara Liberte dari akun Twitter @Umar_Hasibuan__ pada Senin (31/7/2023).
Umar kemudian mengatakan bahwa Prabowo lebih mirip seperti petugas Presiden Jokowi jika mengacu pada istilah petugas partai yang kerap digunakan di PDI Perjuangan (PDIP).
Baca Juga:11 Tahun Perjalanan Sodetan Ciliwung, dari Drama Mafia Hingga Diresmikan Jokowi
“Kalau PDIP ada istilah Petugas partai lama-lama prabowo mirip jadi petugas Presiden Jokowi,” ujar tokoh Nahdlatul Ulama ini.
Sebelumnya, Prabowo meminta Muhaimin Iskandar atau Cak Imin untuk tidak meninggalkan KKIR yang telah mereka bentuk. Hal itu disampaikannya saat menjadi pembicara dalam acara Milad ke-25 PBB di ICE BSD, Tangerang, Minggu (30/7/2023).
Meskipun merasa dekat dengan partai besutan Yusril Ihza Mahendra yaitu Partai Bulan Bintang (PBB), Prabowo meminta Cak Imin untuk tetap berada di KKIR.
“Saya merasa dekat dengan PBB. Lahirnya tanggal 17 Juli. 1 sama 7, 8. Kebetulan saya ini selama hidup saya itu angka 8 selalu muncul. Sampai saya diberi sandi waktu di tentara, saya disampaikan sandi saya itu 08,” ujar Prabowo, dikutip dari kanal YouTube detikNews.
Prabowo kemudian menjelaskan bahwa sebelum di PBB, dirinya juga merasa nyamann bersama PKB sehingga ia meminta agar Cak Imin tidak berpaling ke koalisi lain.
“Itu kalau saya di PBB, kalau saya di tengah PKB, saya merasa nyaman juga. Gus, jangan ke mana-mana, Gus. Ha-ha-ha…,” katanya.
Quoted From Many Source