Jakarta, CNBC Indonesia – Harga minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) di Bursa Malaysia Exchange terpantau melanjutkan kenaikan di sesi awal perdagangan Rabu (18/10/2023) melanjutkan penguatan empat hari beruntun sejak perdagangan pekan lalu.
Melansir Refinitiv, harga CPO pada sesi awal perdagangan terpantau menguat 0,21% di posisi MYR 3.792 per ton pada pukul 08:00 WIB. Dengan penguatan nyaris lima hari beruntun harganya kini sudah di level 3.700.
Pada perdagangan awal pekan, Senin (16/10/2023) harga CPO ditutup naik 0,11%% ke posisi MYR 3.784 per ton. Dengan ini, dalam dua hari perdagangan CPO sudah menguat 1,26%, sementara secara bulanan naik 0,45%, dan koreksi tahunan terpangkas menjadi 9,34%.
Harga CPO belakangan menunjukkan perbaikan. Angin positif ini datang dipicu karena kuatnya ekspor dan permintaan Tiongkok diimbangi oleh melemahnya harga minyak kedelai di Chicago.
Sebagaimana diketahui, ekspor produk minyak sawit Malaysia 1 Oktober-Okt. 15 naik 5,6% dari 1 September-September. 15, kata perusahaan inspeksi independen AmSpec Agri Malaysia pada Minggu (15/10/2023). Surveyor kargo lainnya, Intertek Testing Services, mengatakan ekspor naik 7,3%.
Malaysia telah mempertahankan pajak ekspor minyak sawit mentah pada bulan November sebesar 8% dan menurunkan harga referensinya, berdasarkan surat edaran di situs web Dewan Minyak Sawit Malaysia pada Selasa (17/10/2023).
Pembelian aktif importir besar Tiongkok untuk menyetok ulang cadangan telah berkontribusi terhadap kenaikan harga, kata Mitesh Saiya, manajer perdagangan untuk Kantilal Laxmichand & Company Mumbai.
Pendukung harga lebih lanjut adalah data Southern Peninsular Palm Oil Millers Association, yang menunjukkan produksi pada paruh pertama bulan Oktober turun 0,73% bulan ke bulan, menurut LSEG Agriculture Research dalam sebuah catatan pada Senin malam.
Dari sisi minyak saingannya, kontrak minyak kedelai paling aktif di Dalian, DBYcv1, naik 0,3%, sedangkan kontrak minyak sawit DCPcv1 turun 0,1%. Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade BOcv1 turun 0,3%.
Minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait saat mereka bersaing untuk mendapatkan bagian di pasar minyak nabati global.
Selain itu, harga minyak stabil pada hari Selasa setelah merosot lebih dari US$ 1 pada hari Senin di tengah harapan AS akan meringankan sanksi terhadap produsen Venezuela dan ketika Washington meningkatkan upaya untuk mencegah eskalasi perang antara Israel dan Hamas.
Minyak mentah yang lebih lemah menjadikan kelapa sawit sebagai pilihan yang kurang menarik untuk bahan baku biodiesel.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Harga CPO Naik Hari Ini Tapi Justru Bikin Deg-Degan
(aum/aum)
Quoted From Many Source