IHSG Terkapar, Asing Ramai-Ramai Tinggalkan Indonesia

Berita19 Dilihat

Jakarta, CNBC Indonesia – Pasar saham Indonesia ditinggalkan oleh asing. Pergerakan Indeks Harga Saham Gabunagn (IHSG) dalam sepekan terjun 1,32% berada di level 6.758,79 pada perdagangan Jumat (27/10/2023).

Sepanjang perdagangan sepekan, asing melakukan aksi jual mencapai 17,24 triliun. Dalam sepekan arus dana asing bersih berada di posisi negatif Rp 3,1 triliun menurut statistik Bursa Efek Indonesia.

Saham-saham yang dilego asing dalam sepekan adalah para emiten big caps. Dua bank raksasa Indonesia menjadi paling banyak dijual asing yakni BBRI sebesar 1,1 triliun dan BBCA mencapai Rp 591 miliar.

Berikut lima saham yang paling banyak dilego asing sepanjang minggu ini.

  1. BBRI:Rp 1,1 triliun
  2. BBCA: Rp 591,9 miliar
  3. BMRI: Rp 303,6 miliar
  4. TLKM: Rp 256,6 miliar
  5. ASII: Rp 105,9 miliar

IHSG banyak dilego asing di tengah buruknya sentimen pasar.

Pada Kamis malam waktu Indonesia, produk domestik bruto (PDB) AS periode kuartal III-2023 masih tumbuh kencang 4,9% (year-on-year/yoy), tertinggi sejak kuartal IV-2022 atau hampir dua tahun.

Angka tersebut melanjutkan ekspansi di kuartal II-2023 sebesar 2,1%. Ini jauh lebih tinggi dari perkiraan para analis sebesar 4,0%.

Selain itu, permintaan dari sektor manufaktur AS juga tumbuh kencang 4,7% pada September, dari kontraksi 0,1% pada Agustus 2023.

Sementara data klaim pengangguran mingguan untuk periode pekan yang berakhir 21 Oktober 2023 tercatat naik 10.000 menjadi 210.000. Kendati naik tetapi klaim pengangguran masih dalam kisran terendah dalam delapan bulan terakhir.

Data-data ekonomi AS yang kencang ini membuat pelaku pasar khawatir. Pasalnya, inflasi AS masih sulit turun ke depan sehingga bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) masih bisa hawkish.

Ketua The Fed, Jerome Powell mengatakan pekan lalu bahwa bank sentral mungkin perlu mempertahankan kenaikan suku bunga untuk mengembalikan inflasi ke tingkat target 2%.

[Gambas:Video CNBC]

(fab/fab)


Quoted From Many Source

Baca Juga  PAYDI Masih Biang Kerok, Premi Asuransi September Turun 1,57%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *