Jalak Bali memiliki nama latin Leucopsar rothschildi. Burung ini hanya terdapat di pulau Bali. Burung ini termasuk dalam keluarga Sturnidae dan merupakan spesies langka yang terancam punah.
Karena habitatnya yang semakin terbatas dan terusik oleh aktivitas manusia seperti perburuan dan perusakan habitat, populasi burung jalak bali semakin terancam dan dinyatakan sebagai spesies yang terancam punah oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN).
Nah, sebelum membahas lebih lanjut, apakah kalian tahu bagaimana asal usul dari burung Jalak Bali ini?
Asal-usul burung ini belum sepenuhnya dipahami, namun diperkirakan burung jalak bali berasal dari jalak putih (Sturnus sinensis) yang tersebar di Asia Timur.
Baca Juga:Putri Anne Curhat Soal Tak Mau Menahan Orang yang Tak Mau Tinggal, Arya Saloka?
Sejarah keberadaan burung jalak bali pertama kali diungkapkan pada abad ke-20, ketika seorang naturalis Inggris bernama Walter Rothschild mengirimkan koleksi burung dari Bali ke Museum Sejarah Alam Inggris.
Jalak Bali ditemukan pertama kali pada tahun 1910. Nama ilmiah Jalak Bali dinamakan menurut Walter Rothschild.
Melansir dari Wikipedia, Ketika pertama kali diidentifikasi pada 1910, diperkirakan 300–900 ekor hidup di alam liar. Hasil sensus yang dilakukan sejak tahun 1974 sampai dengan 1986, menunjukkan keadaan perkembangan populasi yang tidak menggembirakan.
Dari tahun 1974 sampai dengan 1981 terjadi peningkatan jumlah, tetapi sejak tahun 1983 terjadi penurunan populasi. Populasi jalak bali di habitat alaminya yaitu di Taman Nasional Bali Barat selalu mengalami penurunan.
Diketahui pada tahun 1984 jumlah jalak bali diperkirakan 125-180 ekor. Pada tahun 1988 jumlah jalak bali sekitar 37 ekor dan 12-18 ekor pada tahun 1990.
Baca Juga:DM Ini Membuat Rendy Kjaernett Sadar Telah Menjadi Suami yang Kejam Pada Lady Nayoan
Pada tahun 1998 didapatkan 10-14 ekor serta diperkirakan semuanya adalah jantan. Data terakhir yang dikumpulkan oleh PEH Bali Barat pada tahun 2006 hanya ditemukan 6 ekor.
Kemudian pada tahun 2009 Kenwrick (2009), mencatat di Pulau Nusa Penida tercatat sebanyak 65 individu dewasa dan 62 juvenile. Saat ini, tercatat 115 individu burung jalak ini, dan diperkirakan itu adalah jumlah maksimum.
Penurunan populasi jalak Bali disebabkan oleh maraknya deforestasi (penggundulan hutan), perburuan, serta perdagangan liar.
Untuk menghindari kepunahan satwa tersebut, pemerintah lantas mendirikan beberapa pusat penangkaran Leucopsar rothschildi – salah satunya terletak di Buleleng, Bali – sejak tahun 1995.
Quoted From Many Source